29 Jul 2010

CAR INSURANCE CLAIM VOID... PLEASE READ STORY. BEWARE!!! ...IS IT TRUE?...JUST BEWARE..

This is a real story, my nephew told me, & I would like to share with all of you.. Be careful, if u hv the habit of sending yr car for car wash or similar matter (car jockey etc) while in shopping complex... Two weeks ago my nephew sent his Toyota Harrier for car wash in the car park of Bangsar Shopping Complex while he had an appointment there. He handed the car keys to the car wash people n left the car park for his appointment. After the appointment he went to collect his car, & the car wash people told him that his car had been collected.
How CAN??? After a prolonged argument without any results, he had no choice, but to make a police report... n follow up by insurance claim.. Insurance company rejected his claim 'cos the reason is the car was not stolen, the point of contention was why did he hand over the car keys to someone unknown, n why did he not wait there till the car washing was finished...? ?? So, be careful next time. If u really need to send yr car for car wash, better stay there and wait for yr car, if not, this may happen to you....
ALWAYS GET AN OFFICIAL RECIEPT LIKE YOU DO WHEN YOU SENT YOUR CAR FOR SERVICING AT HONDA, PROTON, TOYOTA ... DON'T PLAY THE FOOL.
p/s: can learn something from this....:)

Kuih-Kuih...murah-murah!!!! :)

Kuih raya RaD'MAS 2010....12 jenis....utk tempahan sila hubungi Wan: 0179292097

Tarikh akhir tempahan 7 ogos 2010......kuih akan di edar kepada anda 2 minggu sebelum raya...

utk kawasan Gombak, Sg. Buloh, Kepong, Damansara shj...Terima Kasih

[Klik gambar untuk lebih jelas]

23 Jul 2010

Cara Syaitan Pengaruhi Wanita

source: http://www.pmram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=483:cara-syaitan-pengaruhi-wanita&catid=5:lain-lain&Itemid=67

Syaitan memiliki berbagai cara strategi dalam menggoda manusia, dan yang sering dieksploitasi sebaik-baiknya oleh mereka adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan. Syaitan tahu kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah. Berikut adalah cara bertahap:

I. Menghilangkan Definisi Hijab
Dalam tahap ini syaitan membisikkan kepada para wanita, bahawa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekadar pakaian atau gaya hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar'i, pakaian, dengan apa pun bentuk dan namanya tetap pakaian. Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeza halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahawa hijab adalah pakaian syar'i (identiti keIslaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekadar gaya ( fesyen ). Biarpun hidup bila saja dan di mana saja, maka hijab syar'i tetap dipertahankan.

Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Pertama, Membuka Bahagian Tangan
Telapak tangan mungkin sudah kebiasaannya terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bahagian hasta (siku hingga telapak tangan). "Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan syaitan. Dan benar si wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa saja. Maka syaitan berbisik," Tu.. tidak apa-apa kan?

Kedua, Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah syaitan untuk membisikkan perkara baru lagi. "Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bahagian atas dada kamu." Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekadar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak panas. Cubalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya sebahagian kecil sahaja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian fesyen terbaru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari yang fesyen setengah lingkaran hingga yang fesyen bentuk huruf "V" yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bahagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga, Berpakaian Tapi Telanjang
Syaitan berbisik lagi, "Pakaian mu hanya gitu-gitu saja, yak "cool" cari fesyen atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Si wanita berfikir. "Banyak fesyen dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih sedap/cantik dipandang," syaitan memberi idea baru.

Maka tergodalah si wanita, di carilah fesyen pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparent. "Mungkin tak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan fesyennya saja yang agak berbeza, biar nampak lebih feminin," begitu dia menokok-nambah. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparent, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita
kasiyat 'ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat, Agak di Buka Sedikit
Setelah para wanita muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syaitan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan idea baru yang sepertinya "cool" dan "vogue", yakni dibisiki wanita itu, "Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa tak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?" Dengan itu kamu akan lebih selesa, lebih kelihatan lincah dan energik." Lalu dicubalah idea baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bahagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih selesa dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik kenderaan. "Yah.... tersingkap sedikit tak apa-apa lah, yang penting enjoy," katanya.

Inilah tahapan awal syaitan merosak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya fesyen, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeza dengan hijab syar'i yang sebenarnya. Maka kini mulailah syaitan pada tahap berikutnya.

II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit
Kini syaitan melangkah lagi, dengan tipu daya lain yang lebih "power", tujuannya agar para wanita menampakkan bahagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit
Syaitan Berbisik kepada para wanita, "Baju panjang benar-benar tidak selesa, kalau hanya dengan membelah sedikit bahagiannya masih kurang leluasa, lebih elok kalau dipotong sahaja hingga atas mata kaki." Ini baru agak longgar. "Oh...... ada yang yang terlupa, kalau kamu pakai baju sedemikian, maka jilbab yang besar tidak sepadan lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan sepadan, ala....... orang tetap menamakannya dengan jilbab."

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini terburu-buru mencari fesyen pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan kasut tumit tinggi, yang kalau untuk berjalan, dapat menarik perhatian orang.

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis
Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang yang melihat juga tidak begitu ambil peduli. Maka syaitan kembali berbisik, "Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak ada reaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cubalah kamu cari fesyen lain yang lebih menarik, bukankah kini banyak skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terdedah, hanya terlihat kira-kira sepuluh centimetre saja." Nanti kalau sudah biasa, baru kamu cari fesyen baru yang terbuka hingga separuh betis."

Benar-benar bisikan syaitan dan hawa nafsu telah menjadi penasihat peribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan syaitan dalam jiwanya dia turutkan. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis
Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, syaitan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang si wanita berfikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun bisikan syaitan dan hawa nafsu menyahut, "Ah jelas tidak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak lelaki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka iaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya."

Tetapi? apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki," bersungut. "Fitnah? Ah...... itu kan zaman dulu, di masa itu kaum lelaki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeza, kini kaum lelaki kalau melihat bahagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini bererti sudah tidak ada lagi fitnah, kerana sama- sama suka? Lihat saja fesyen pakaian di sana-sini, dari yang di pasar malam hingga yang berjenama di pusat membeli belah, semuanya memperagakan fesyen yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikutinya, akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman."

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis akhirnya menjadi kebiasaan, apalagi ramai yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempersoalkannya. Kini tibalah saatnya syaitan melancarkan tahap terakhir dari tipu dayannya untuk melucuti hijab wanita.


III. Serba Mini
Setelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari- harian dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan syaitan yang lain. "Pakaian memerlukan variasi, jangan yang itu-itu saja, sekarang ini fesyen skirt mini, dan agar sepadan, rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah."

Maka akhirnya skirt mini yang menampakkan bahagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bahagian dada sekaligus bahagian punggungnya dan berbagai fesyen lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian untuk berpesta, bersosial, pakaian kerja, pakaian rasmi, pakaian malam, petang, musim panas, musim sejuk dan lain-lain, tak ketinggalan seluar pendek separuh paha pun dia miliki, fesyen dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicuba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh syaitan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul idea untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bahagian paling ketara saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan "bikini". Kerana semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na'udzubillah bisikan syaitan berhasil, tujuannya tercapai, "Menelanjangi Kaum Wanita."

Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan lelaki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu" Syaitan tak ingin ambil risiko.

Penutup
Demikian halus, cara yang digunakan syaitan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larutan, kerana kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sakan menjadi sukar bagi kita untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat bererti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia mahupun di akhirat.

Sumber idea dan buah fikiran: Kitab "At ta'ari asy syaithani", Adnan ath-Thursyah

22 Jul 2010

A touching story........[fwd email]

A touching story..

I was born in a secluded village on a mountain. Day by day, my parents ploughed the yellow dry soil with their backs towards the sky.

I have a brother who is 3 years younger than me. I wanted to buy a handkerchief, which all girls around me seemed to have. So, one day I stole 50 cents from my father's drawer. Father had discovered about the stolen money right away.

He made me and my younger brother kneel against the wall as he held a bamboo stick in his hand.

'Who stole the money?' he asked.

I was stunned, too afraid to talk. Neither of us admitted to the fault, so he said, 'Fine, if nobody wants to admit, you two should be beaten!'

He lifted up the bamboo stick.

Suddenly, my younger brother gripped father's hand and said, Dad, I was the one who did it!'

The long stick smacked my brother's back repeatedly. Father was so angry that he kept on whipping my brother until he lost his breath.

After that, he sat down on our stone bed and scolded my brother, 'You have learned to steal from your own house now. What other embarrassing things will you are possibly doing in the future? You should be beaten to death, you shameless thief!'

That night, my mother and I hugged my brother. His body was full of wounds from the beating but he never shed a single tear.

In the middle of the night, all of sudden, I cried out loudly. My brother covered my mouth with his little hand and said, Sis, now don't cry anymore. Everything has happened.'

I still hate myself for not having enough courage to admit what I did. Years went by, but the incident still seemed like it just happened yesterday.

I will never forget my brother's expression when he protected me.

That year, my brother was 8 years old and I was 11 years old.

When my brother was in his last year of secondary school, he was accepted in an upper secondary school in the central. At the same time, I was accepted into a university in the province.

That night, father squatted in the yard, smoking, packet by packet. I could hear him ask my mother, 'Both of our children, they have good results? Very good results?'

Mother wiped off her tears and sighed,' What is the use? How can we possibly finance both of them?'

At that time, my brother walked out, he stood in front of father and said, 'Dad, I don't want to continue my study anymore, I have read enough books.'

Father swung his hand and slapped my brother on his face.

'Why do you have a spirit so damn weak? Even if it means I have to beg for money on the streets, I will send you two to school until you have both finished your studies!'

And then, he started to knock on every house in the village to borrow money.

I stuck out my hand as gently as I can to my brother's swollen face, and told him, 'A boy has to continue his study; if not; he will not be able to overcome this poverty we are experiencing.' I, on the other hand, had decided not to further my study at the university.

Nobody knew that on the next day, before dawn, my brother left the house with a few pieces of worn-out clothes and a few dry beans. He sneaked to my side of the bed and left a note on my pillow; 'Sis, getting into a university is not easy. I will go find a job and I will send money to you.'

I held the note while sitting on my bed, and cried until I lost my voice.

That year, my brother was 17 years old; I was 20 years old.

With the money father borrowed from the whole village, and the money my brother earned from carrying cement on his back at a construction site, finally, I managed to get to the third year of my study in the university.

One day, while I was studying in my room, my roommate came in and told me, 'There's a villager waiting for you outside!'

Why would there be a villager looking for me? I walked out, and I saw my brother from afar. His whole body was covered with dirt, dust, cement and sand. I asked him, 'Why did you not tell my roommate that you are my brother?'

He replied with a smile,' Look at my appearance. What will they think if they would know that I am your brother? Won't they laugh at you?'

I felt so touched, and tears filled my eyes. I swept away dirt and dust from my brother's body. And told him with a lump in my throat, 'I don't care what people would say! You are my brother no matter what your appearance is?'

From his pocket, he took out a butterfly hair clip. He put it on my hair and said, 'I saw all the girls in town are wearing it. So, I think you should also have one.'

I could not hold back myself anymore. I pulled my brother into my arms and cried. That year, my brother was 20 years old; I was 23 years old.

I noticed that the broken window was repaired the first time I brought my boyfriend home. The house was scrubbed cleaned.

After my boyfriend left, I danced like a little girl in front of my mother, 'Mom, you didn't have to spend so much time cleaning the house!' But she told me with a smile,

'It was your brother who went home early to clean the house. Didn't you see the wound on his hand? He hurt his hand while he was replacing the window.'

I went into my brother's bedroom. Looking at his thin face, I felt like hundreds of needles pricked in my heart.

I applied some ointment on his wound and put a bandage on it, 'Does it hurt?' I asked him..

'No, it doesn't hurt. You know, when at the construction site, stones keep falling on my feet ...Even that could not stop me from working.'

In the middle of the sentence, he stopped. I turned my back on him and tears rolled down my face. That year, my brother was 23 years old; I was 26 years old.

After I got married, I lived in the city. Many times my husband invited my parents to come and live with us, but they didn't want.

They said, once they left the village, they wouldn't know what to do.

My brother agreed with them. He said, 'Sis, you just take care of your parents-in-law. I will take care of Mom and Dad here.'

My husband became the director of his factory. We asked my brother to accept the offer of being the manager in the maintenance department. But my brother rejected the offer. He insisted on working
as a repairman instead for a start.

One day, my brother was on the top of a ladder repairing a cable, when he got electrocuted, and was sent to the hospital.

My husband and I visited him at the hospital. Looking at the plaster cast on his leg, I grumbled, 'Why did you reject the offer of being a manager? Managers won't do something dangerous like that. Now look at you - you are suffering a serious injury. Why didn't you just listen to us?'

With a serious expression on his face, he defended his decision, 'Think of brother-in-law. He just became the director, and I being uneducated, and would become a manager, what kind of rumours would fly around?'

My husband's eyes filled up with tears, and then I said,
'But you lack in education only because of me!'

'Why do you talk about the past?' He said and then he held my hand.

That year, he was 26 years old and I was 29 years old.

My brother was 30 years old when he married a farmer girl from the village. During the wedding reception, the master of ceremonies asked him, 'Who is the one person you respect and love the most?'

Without even taking a time to think, he answered,' My sister.' He continued by telling a story I could not even remember.

'When I was in primary school, the school was in a different village. Every day, my sister and I would walk for 2 hours to school and back home. One day, I lost the other pair of my gloves. My sister gave me one of hers.

She wore only one glove and she had to walk far. When we got home, her hands were trembling because of the cold weather that she could not even hold her chopsticks. From that day on, I swore that as long as I live, I would take care of my sister and will always be good to her.'

Applause filled up the room. All guests turned their attention to me.

I found it hard to speak, 'In my whole life, the one I would like to thank most is my brother, 'And in this happy occasion, in front of the crowd, tears were rolling down my face again.


Moral of the story:
Love and care for the one you love every single day of your life. You may think what you did is just a small deed, but to that someone, it may mean a lot.

21 Jul 2010

Israel Jahanam...

Tetiba arini rasa geram yang teramat pada kaum yang bernama Yahudi. Kaum paling dungu kat dunia ni bagi aku. orang bagi madu dibalas tuba. sebab itulah sampai Hitler pun dan juga pemerintah-pemerintah yang bukan Islam dulu begitu membenci mereka dan menjalankan proses pembunuhan beramai-ramai kaum2 Yahudi ni.

baik tak baik Hitler ni plak, dia tinggalkan saki baki kaum Yahudi ni. Bukan sebab tak nak hapuskan sume. tetapi Hitler tinggalkan generasi saki baki sisa Yahudi supaya kita generasi sekarang ni dapat lihat betapa kejamnya kaum yang dinamakan Yahudi itu. kiranya sebagai bukti. nah sekarang ktia dapat lihat dengan mata kepala kita sendiri.


arini terbaca pula sebuah buku tulisan kaum mereka ini. kisahnya tentang bangunan2 keagamaan orang Islam di Jerusalem, Israel. senang2 je si penulis cakap, mereka memulihara bangunan2 lama yang ditinggalkan oleh komuniti Islam...byk la ditinggalkan. padahal kaum2 mereka lah yang mengusir dengan rakus dan kejamnya rakyat Palestin dari tanah air mereka sendiri.


tapi hal Palestin ni aku tgk macam pisang panas di petang hari. Masuk mulut dah hilang entah kemana. kisah bermusim Palestin ni tak tahu bila nak sudah. mungkin sampai kiamat la. Wallahua'lam.

19 Jul 2010

Usah ditangisi resam dunia....

Ada ketika kita akan berada di atas dan ada ketika juga kita di bawah. Itu lumrah. Motivasi akan turun naik mengikut peredaran masa dan suasana yang kita alami. Sesuatu yang tidak terjangka. Akan ada keluhan, tangisan, ratapan, rintihan dan sebagainya. Ini adalah kerana tidak lain tidak bukan kita terlalu terikut-ikut dengan dunia bukan realiti seperti dalam cerita-cerita filem dan drama. Padahal, setiap awalan atau akhiran cerita telah termaktub bahawa..."Cerita ini adalah rekaan semata-mata dan tidak berkenaan dengan yang hidup atau yang telah mati..." :)

Dunia ni bulat. Bukan bujur. Atau dalam bahasa yang lebih 'fiziknya', bumi ini sfera. Pusing-pusing jumpa benda yang sama je. Cuma suasana sahaja yang berbeza. Terpulang pada diri masing-masing untuk hadapi. Kalau terus diratapi dan ditangisi sesuatu pemergian atau perpisahan, maka hidup ini tiada lagi maknanya.

Terima kasih kepada insan-insan yang sentiasa memberi dorongan dan nasihat serta semangat untuk teruskan perjalanan ini yang entah bila destinasinya akan tamat. Suratan dan kebetulan sentiasa melintas di jalan-jalan hidup kita ni.

Sesuatu yang kita suka atau sebaliknya...

"barangkali kita tidak menyukai sesuatu sedangkan ALLAH mengetahui ia baik tuk kita....dan barangkali kita menyukai sesuatu sedangkan ALLAH mengetahui ia tidak baik tuk kita.... "


Tafsir Al-Baqarah (216)...


kepada mana-mana insan yang pernah terluka, kecewa dengan perbuatan diri ini, ku mohon berjuta kemaafan andai dengan sengaja atau tidak telah memnyebabkan hati dan perasaan etc terguris..diri ini selalu lalai dengan nikmat dunia....

doakanlah hati dan diri kita semua terlorong ke jalan-jalan suci yang membawa ke tamana abadi.......InsyaALLAH...

6 Jul 2010

FLASHFORWARD

Aku suka cite bersiri baru kt 8TV ni...FLASHFORWARD...maknanya seseorang itu ade vision terkedepan...senang cite dapat lihat apa nak jadi pada esok or lusa...

Aku siap setkan hari dan masa dlm iPhone supaya tak terlepas tgk cite ni...aku memang suka cite2 yang byk conspiracy theory ni...=)

Penuh dengan adegan yang memeranjatkan..selamat menonton..adios

Si Rama-rama putih...

Hari ni seperti biasa bangun terlalu awal (tidur2 ayam jek sbnrnya) (^_^)...sejak kebelakangan ini selalu terlelap awal dan bangun terlalu awal....kadang2 smpai terlelap kt tmpt koje...he3...bkn sengaja, tp dah terlelap nak buat mcm mana..

Mungkin sebab sebelum ni berhempas pulas nak siapkan sistem website klinik sampaikan tak terlelap smpai subuh pun ada...

Pagi ni lain sedikit. Bangun kul pagi...tgk tv kejap apa rancangan yang ade pagi2 buta ni...then, rasa kelaparan pula, pegi dapur sat...tetiba ade sekor (betul ke penjodoh bilangan ni?) rama-rama warna putih. Ntah dari mana datangnya...agak besar juga...orang kata ada orang nak datang klu ada rama-rama kt dalam umah...aku tak percaya benda-benda mengarut cmtu...klu jadi pun anggap kebetulan aje...aku yang agak lapar tak hiraukan sangat si rama-rama yang terus hinggap di satu sudut dinding rumah...

Dah dapat apa aku nak, aku ngadap TV blik...lepas solat subuh ngadap TV lagi...he3...

Masa tgk MHI, tetiba dalam dia punya set tu ade sekor rerama tersesat masuk. warna putih juga...then aku terus pegi ke dapur, tp rama-rama tu dah takde...terpikir (takkan ler rama2 tu masuk TV pula...he3)....kebetulan katakan.....

Al-Fatihah untuk Fazidah Atikah..Takziah untuk keluarganya...

Pada tarikh 4 Julai 2010, ahad lepas...aku dikejutkan dengan pemergian seorang rakan sekolah dan juga rakan semasa di IPTA dulu. Agak terkejut dengan berita tersebut kerana sebelum ni tidak pernah diberitahu dia sakit kronik. Yang aku tahu dia dulu pernah cakap yang dia sakit biasa aje..
Namun, sudah ketentuan dari Illahi yang lebih menyayanginya..kita yang masih hidup ni pun akan kembali jua kepada-NYA...cuma masa dan waktunya hanya DIA YANG MAHA TAHU...
AL-FATIHAH....