2 Dec 2007

Putus Cinta? Aduh Beratnya.....

Hubungan Anda berakhir, semua perasaan sedih berkumpul jadi satu. Anda sudah berusaha keras tidak menelefon, melihatnya, atau memikirkannya. Tetapi, meski segala cara dicuba untuk mengusir si ex dari kepala, dia tetap menari-nari dalam ingatan.

Cinta yang tak berbalas memang menyakitkan dan membuat anda frust.... Its hard, and it hurts.

Tetapi percayalah Anda pasti boleh terus melangkah dan merelakan dia pergi.

Bagaimana caranya?

Jangan berusaha untuk menelefon atau melihatnya. Jika Anda menemuinya atau menelefonnya, itu sama saja seperti mengorek luka lama, hanya akan membuat Anda menangis lagi. Mungkin pada awalnya contact yang dilakukan akan membuat perasaan jadi lebih baik, sampai akhirnya si ex menegaskan pada Anda bahwa semuanya sudah berakhir (sedih bukan?). Rasanya akan sama seperti saat putus, Anda membiarkan diri disakiti lagi.

Kalau Anda pikir menghubunginya boleh mengubah perasaannya, bersiaplah kecewa. Ingat, cinta mungkin menjadi pengalaman indah, namun juga bisa berubah menjadi pengalaman buruk. Yang pasti, jika si dia memang memutuskan untuk kembali, maka ia akan berusaha untuk menghubungi Anda. Lalu jika itu tidak dilakukannya, bererti si dia memang tidak ingin kembali pada Anda. Mencuba meyakinkannya untuk kembali hanya akan membuat membuatnya marah dan kita bertambah kecewa.

Bayangkan berada di posisinya. Anda mengakhiri sebuah hubungan dan si ex tadi masih saja menghubungi dan meyakinkan Anda untuk kembali, pasti lama-lama Anda akan muak. Begitupun yang si dia rasakan sekarang. Jika Anda ingin melihat si dia bahagia, biarkanlah dia sendiri.

Ketika kita menghadapi situasi sulit seperti putus cinta, berkumpulah bersama para sahabat. Tak perlu malu menunjukkan perasaan sedih saat kita baru putus. Tetapi jika kita terus-menerus cerita hal yang sama, lama-lama mereka akan bosan. Seperti halnya keluarga kita sendiri, mereka akan lebih suka jika kita bisa melewati saat-saat sulit ini. Sebesar apapun perhatian seseorang, mereka akan bosan pada orang yang tidak boleh berusaha menolong dirinya sendiri.

Time Will Healing

Ketika sebuah hubungan berakhir, Anda harus mulai membangun kembali hidup Anda. Sesingkat apapun masa sebuah hubungan yang dimiliki sepasang kekasih, dunia mereka telah menjadi satu. Jadi wajar jika Anda merasa kehilangan. Kita sering kehilangan contact dengan teman saat jatuh cinta, jadi ketika putus kita akan merasa sendirian karena kehilangan kekasih dan juga kehidupan di dalamnya. Tak perlu bersusah untuk menghubungi kembali teman-teman Anda.

Sibukkan diri Anda ke dalam pekerjaan, hobi dan rekreasi. Carilah aktiviti bersama geng Anda, lakukan kegiatan yang menyenangkan, shopping, ke salon, atau ke luar kota bersama.

Meskipun Anda tidak bisa berhenti memikirkan si ex, berusahalah untuk tidak peduli. Pada awalnya mungkin agak sulit, tapi lama-lama akan terbiasa juga.

Saat putus, segala sesuatu berubah, dan perubahan terkadang membuat kita takut. Anggaplah ini kesempatan untuk menjadi lebih dewasa, dan ketika Anda bisa bertahan, Anda akan menemukan diri Anda baru dan lebih kuat.

Jika semua sudah dicoba, berbulan-bulan telah lewat tetapi Anda masih saja tidak bisa melupakan si mantan, pertimbangkan untuk bicara dengan konselor. Mungkin masalahnya lebih dalam dari berakhirnya sebuah hubungan.

Menemui seorang profesional dalam kes ini bukan berarti Anda lemah dan tidak ada harapan. Hal yang lumrah meminta saran untuk kesehatan kita. Berbicara dengan seseorang yang bukan teman terkadang bisa memberi kita pandangan baru terhadap situasi yang sedang dihadapi, siapa tahu ada alternatif lain yang bisa dilakukan untuk membantu Anda.

Melepaskan seseorang yang kita cintai dan menerima bahwa ia tak lagi ingin bersama kita memang menyakitkan. Tetapi hati kita akan sembuh; hanya berbeda-beda kadar waktunya. Ingatlah, sebelum berpacaran, Anda pernah menjalani hidup tanpa dia, jadi tak ada bedanya sekarang. You just need to be strong, and hang on.





"Cinta Sejati dan Hakiki Hanya Pada Ilahi"

No comments: